mesin 40% diakibatkan karamnya kapal dan 10% diakibatkan cuaca yang buruk (Minggo, 2019). Gambar 1. Penyebab kecelakaan kapal di salah satu kabupaten di Indonesia Berdasarkan penyebab kecelakaan kapal tersebut, menjadikan mesin diesel yang ada di kapal harus diperhatkan. Mesin diesel beroperasi yang beroperasi dalam 24 jam dalam 1 minggu
Pentingnya mesin induk dalam sebuah kapal perlu dilakukan upaya-upaya dalam menangani sistem pelumasan mesin diesel sebagai alat penggerak utama pada sebuah kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui tentang sistem pelumasan mesin induk di atas kapal KM. Djo pada PT. Dharma Bahari Riau a proses pelumasan mesin induk di KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, b memaparkan kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan pelumasan mesin di KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, dan c upaya apa saja untuk mencapai tekanan minyak lumas pada tekanan yang diharapkan. Metode penelitian deskriktif analisis dengan menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati yaitu pelumasan dan pengaruh sistem pelumasan mesin induk pada KM. Djo. No. 2. Berdasarkan hasil penelitian dan temuan di lapangan sistem pelumasan pada mesin induk diatas kapal KM. Djo menggunakan sistem pelumasan carter kering, penggantian minyak pelumas selalu dilakukan setelah 1200 jam kerja, tekanan dari minyak lumas harus mencapai tekanan 5kg/cm atau yang telah ditentukan. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kerusakan pada minyak lumas dengan pemeriksaan dan penggantian saringan/filter penggantian minyak lumas dapat memperkecil kerusakan pada mesin tersebut dan berikan minyak lumas sesuai dengan tipe dan jam kerja pada kapal. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135 Volume I No. 1. Mei 2019. 19 Metode Perawatan Sistem Pelumasan Untuk Menunjang Kinerja Motor Induk Di Atas Kapal KM. DJO Pada PT. DHARMA BAHARI RIAU Iing Mustain1, Taufik Hidayat2, Abdurohman3 1,2,3 AKMI Suaka Bahari Cirebon ABSTRACT The importance of the main engine in a ship needs to be made efforts in handling the diesel engine lubrication system as the main driving device on a ship. The purpose of this study is to know about the main engine lubrication system on board KM. Djo at PT. Dharma Bahari Riau a the main engine lubrication process in KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, b explained the obstacles that occurred during the implementation of engine lubrication in KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, and c any effort to achieve oil pressure is sufficient at the expected pressure. Descriptive research method of analysis by explaining aspects that are relevant to the observed phenomenon, observed the lubrication and the effect of the main engine lubrication system on KM. Djo. No. 2. Based on the results of research and findings that lubrication systems on the main engine on board KM. Djo uses dry sump tank lubrication, replacing lubricating oil is always carried out after 1200 working hours, the pressure from lubricating oil must reach a pressure of 5kg / cm or determined. The efforts made in dealing with damage to lubricating oil by checking and replacing filters / lubricating oil replacement filters can minimize damage to the machine and provide lubricating oil according to the type and working hours on the ship. Keywords main engine, lubrication system, dry sump tank, filter oil. ABSTRAK Pentingnya mesin induk dalam sebuah kapal perlu dilakukan upaya-upaya dalam menangani sistem pelumasan mesin diesel sebagai alat penggerak utama pada sebuah kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui tentang sistem pelumasan mesin induk di atas kapal KM. Djo pada PT. Dharma Bahari Riau a proses pelumasan mesin induk di KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, b memaparkan kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan pelumasan mesin di KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, dan c upaya apa saja untuk mencapai tekanan minyak lumas pada tekanan yang diharapkan. Metode penelitian deskriktif analisis dengan menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati yaitu pelumasan dan pengaruh sistem pelumasan mesin induk pada KM. Djo. No. 2. Berdasarkan hasil penelitian dan temuan di lapangan sistem pelumasan pada mesin induk diatas kapal KM. Djo menggunakan sistem pelumasan carter kering, penggantian minyak pelumas selalu dilakukan setelah 1200 jam kerja, tekanan dari minyak lumas harus mencapai tekanan 5kg/cm atau yang telah ditentukan. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kerusakan pada minyak lumas dengan pemeriksaan dan penggantian saringan/filter penggantian minyak lumas dapat memperkecil kerusakan pada mesin tersebut dan berikan minyak lumas sesuai dengan tipe dan jam kerja pada kapal. Kata Kunci mesin induk, sistem pelumasan, carter kering, saringan minyak. Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135 Volume I No. 1. Mei 2019. 20 PENDAHULUANSemakin banyak mesin diesel digunakan maka diperlukan tempat servis mesin induk dan tenaga ahli mekanik perbaikan mesin. Untuk melakukan perbaikan mesin Mekanik mesin induk harus dapat memiliki keahlian memperbaiki mesin induk yang bermacam–macam kontruksinya sehingga setiap merek komponen mesin induk memiliki kekhususan yang perlu di pelajari. Sampai saat ini mesin kapal laut tetap menggunakan mesin induk sebagai alat utama penggerak kapal. Agar supaya pengoperasian kapal laut berjalan dengan lancar maka perlu di perhatikan untuk masalah system pelumasan yang di gunakannya. Jika memperhatikan petunjuk sistem lumas pada mesin induk kapal laut maka sistem pelumasan harus dilaksanakan secara rutin dan dilakukan minimal sebulan sekali. Pengaruh sistem pelumasan terhadap mengoperasian mesin induk di atas kapal KM. DJO pada PT. Dharma Bahari Riau. Mengingat semakin meningkatnya pengoperasian kapal di pelabuhan Cirebon dari tahun ke tahun sehingga membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan PT. Dharma Bahari Riau. Untuk hal penerimaan perbaikan dan perawatan kapal – kapal yang akan dilakukan diatas kapal, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Setelah memperhatikan pentingnya mesin induk sebagai mesin penggerak utama dan alat yang paling vital dalam sebuah kapal serta luasnya komponen – komponen mesin. Untuk itu harus di lakukan upaya– upaya dalam menangani sistem pelumasan mesin diesel sebagai alat penggerak utama pada sebuah kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui tentang sistem pelumasan Mesin Induk di atas kapal KM. Djo pada PT. Dharma Bahari Riau. Yang mencakup a proses pelumasan mesin induk di KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, b memaparkan kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan pelumasan mesin di KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, dan c upaya apa saja untuk mencapai tekanan minyak lumas pada tekanan yang diharapkan. A. Pelumasan mesin Dalam sebuah mesin terdapat banyak bagian yang mengalami gesekan seperti metal, roda gigi, torak yang dikenakan gaya gesek yang mengganggu gerakannya. Karena gaya ini, bagian yang bergerak menjadi aus sehingga kedudukannya longga atau malah melekat sehingga tidak dapat bergerak lagi. Jika gesekannya besar akan terjadi pemborosan tenaga penggerak mesin. Untuk mengurangi gesekan agar mencegah ausnya atau melekatnya bagian-bagian yang bergesekan dibutuhkan pelumasan dengan memberikan bahan minyak lumas pada permukaan-permukaan yang bergesekan, selain melumasi bagian-bagian yang akan bergesekan harus dibuat dari bahan yang sesuai Rasyi, 2001. Type dasar dari pada system pelumasan yang umum digunakan pada mesin-mesin ialah system carter basah dan system carter kering. a. Sistem carter basah Pada system ini di bagian bawah dari pada piringan atau pun yang juga merupakan tangki suply dan ada kalannya juga merupakan alat pendingin dari pada pelumas. Minyak lumas yang jatuh menetes dari silinder-silinder dan bantalan-bantalan kembali ke dalam tempat ini, untuk selanjutnya dialirkan kembali dengan sebuah pompa minyak lumas kedalam sistem pelumasannya tadi. Sistem sump tank basah ini banyak digunakan pada mesin-mesin kecil. b. Sistem Carter Kering Minyak lumas yang jatuh ke dalam sump tank selanjutnya di alirkan dengan sebuah pompa minyak lumas melalui sebuah filter dan dikembalikan lagi ke dalam tangki suply. Tangki suply ditempatkan di luar mesinnya, pompa ini mempunyai kapasitas yang besar sehingga dapat mengosongkan sama sekali sump tanknya atau tangkinya. Pada umumnya system ini menggunakan sebuah oil cooler baik yang menggunakan air maupun udara sebagai medium pendinginnya. Sistem carter kering ini banyak digunakan pada mesin stasioner yang besar seperti dikapal maupun didarat Wijaya, 2010. Fungsi pelumasan permukaan gesek dilaksanakan dengan pemberian minyak atau lemak lumas, dengan tujuan untuk a. Mengurangi gesekan untuk meningkatkan efisiensi mekanis. b. Mengurangi ausnya permukaan gesekan, agar melekatnya permukaan tersebut tak terjadi. c. Menyeret panas yang dihasilkan, gesekan atau panas yang diteruskan dari bahan-bahan lain agar mencegah pemanasan yang berlebihan. d. Mencuci hydrocarbon atau serbuk logam sehingga permukaan gesekan bersih. Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135 Volume I No. 1. Mei 2019. 21 e. Menutup bagian-bagian seperti cela antara silinder dan cincin torak. f. Memancarkan gaya yang bekerja secara local pada permukaan gesekan. g. Menghindari oksidasi dan karat pada permukaan gesekan. h. Mencegah adanya debu. B. Bahan minyak lumas a. Jenis-jenis minyak lumas pada mesin induk 1 Oli Cylinder M/E Medripal 440/SAE 40. 2 Oli System M/E Medripal 312/SAE 30. b. Penggolongan bahan minyak lumas 1 Minyak lumas cair Jenis yang banyak terdapat dan sering digunakan adanya minyak lumas mineral yang disuling dari minyak bumi dan dimurnikan. Penggunaannya untuk melumasi bagian-bagian yang bergerak seperti poros engkol, silinder dan lainnya. 2 Minyak lumas setengah padat Yang paling popular adalah lemak yang dihasilkan oleh penambahan sabun kalsium atau sabun soda ke minyak lumas. Dipakai untuk melumasi bagian-bagian yang bergerak lambat dan cepat, seperti transmisi, poros engkol. 3 Minyak lumas padat Grafik berbentuk serbuk dan digunakan sebagai campuran dengan lemak atau minyak lumas. Dipakai untuk melumasi bagian-bagian yang bersuhu tinggi. c. Sifat-sifat minyak lumas 1 Setiap minyak lumas mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Sifat yang perlu di tetapkan adalah Viscositas 2 Keminyakan 3 Residu karbon 4 Titik beku 5 Titik nyala 6 Keadaan air dan sedimen 7 Angka kenetralan dan keasaman 8 Angka pengendapan 9 Berat jenis 10 Warna d. Syarat minyak lumas Mengingat factor penyebabnya dan kerugian-kerugian yang terjadi akibat kerusakan minyak lumas, maka minyak lumas harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut 1 Mempunyai viscositas yang cocok untuk rongga, putaran dan beban bidang yang dilumasi, untuk rongga dan beban yang besar viscositasnya harus tinggi, dan putaran tinggi viscositasnya harus rendah. 2 Mempunyai tenaga lengket yang besar tehadap bidang minyak lumas. 3 Mempunyai kekuatan lapisan besar, agar kontak dalam logam dapat dihindarkan. 4 Bersifat anti karat. 5 Mempunyai titik alir yang rendah, agar tetap mengalir walaupun suhu kerja rendah terutama pada waktu star. 6 Mempunyai kelelahan terhadap pembentukan endapan partikel tertentu, dalam air, udara, bahan bakar dan gas hasil pembakaran. 7 Mempunyai kesanggupan untuk mencuci dan menghanyutkan partikel-partikel kecil tanpa menimbulkam pengelompokan atau endapan. 8 Bersifat menolak kotoran dalam silinder. 9 Tidak berbusa. 10 Tidak beracun, tidak menimbulkan karat. 11 Mempunyai titik nyala yang tinggi. 12 Stabil. Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135 Volume I No. 1. Mei 2019. 22 C. Metode pelumasan Selain pemilihan yang tepat bahan minyak lumas yang sesuai bagi sifat-sifat bagian gesekan dengan keadaan kerja untuk mendapatkan pelumasan yang baik. Cara memberikan bahan minyak lumas pun harus sesuai. Cara melumasi a. Pelumasan dengan tangan Jika perlu, minyak di tuangkan dengan tangan dari bagian tuang ke bagian-bagian yang bergesekan. b. Pelumasan tetes c. Minyak yang disimpan pada wadah minyak menetes terus menerus melalui lubang kecil atau pun katup jarum. d. Pelumasan sumbu e. Minyak dari pada diakhiri secara terus menerus oleh penyerapan sumbu. f. Pelumasan dengan tekanan g. Minyak diberikan oleh alat pelumas bertekanan. Ditinjau dari cara pengaliran oli ke bagian-bagian yang perlu dilumasi, ada tiga system yang umumnya di gunakan yaitu sistem percik, sistem tekan, dan sistem kombinasi. a. Sistem percik Oli sampai ke bagian yang dilumasi dengan cara dipercikkan oleh ujung pipi engkol, pada ujung pipi engkol diberi sendok pemercik yang dirancang khusus, percikkan oli akan melumasi dinding silinder dan bearing. b. Sistem tekan Oli dialirkan ke bagian-bagian yang dilumasi dengan cara di pompa. Pada bagian-bagian tertentu dari komponen mesin dibuat saluran-saluran kecil sebagai jalan aliran oli. c. Sistem kombinasi Sistem kombinasi adalah gabungan antara system percik dan sistem tekan. Keuntungannya adalah apabila system tekan tak bekerja karena pompa oli rusak maka pelumasan pada batas-batas tertentu masih berlangsung dengan sistem percik. METODE A. Metode Penelitian Penulis menggunakan metode penelitian deskriktif analisis, yaitu merupakan penelitian yang dilaksakan terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh. Penelitian dari subyek berupa individu, organisasi, industri atau perpektif yang dengan menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati yaitu pelumasan dan pengaruh sistem pelumasan mesin induk pada KM. Djo pada PT. Dharma Bahari Riau. KM Djo mempunyai 3 kapal dan yang di lakukan penelitian atau pengamatannya adalah di KM. Djo B. Teknik Pengumpulan Data a. Studi lapangan Studi langsung pada pelumasan dan pengaruh sistem pelumasan mesin induk pada KM. Djo milik PT. Dharma Bahari Riau. b. Pengamatan Observasi Pengamatan atau observasi langsung pada pelumasan dan pengaruh sistem pelumasan mesin induk pada KM. Djo milik PT. Dharma Bahari Riau. c. Wawancara Interview Melakukan wawancara dengan koresponden yang dianggap sebagai sumber informasi pada KM. Djo Djo milik PT. Dharma Bahari Riau. d. Studi Kepustakaan Library Research Mempelajari buku-buku literature, diklat-diklat, atau sumber-sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan masalah pelumasan dan pengaruh sistem pelumasan mesin induk pada KM. Djo No. 2 milik PT. Dharma Bahari Riau. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil a. Sistem Pelumasan Pada Mesin Induk Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135 Volume I No. 1. Mei 2019. 23 Berdasarkan hasil penelitian dan temuan di lapangan system pelumasan pada Mesin Induk diatas kapal KM. Djo menggunakan system pelumasan carter kering dry sump tank , yang mana dalam system ini tidak ada minyak lumas di dalam carter seperti pada mesin-mesin kecil. Pada sistem carter kering ini, minyak lumas setelah melumasi mesin jatuh ke carter kemudian dialirkan ke tangki endap sump tank dan dipompa ke filter untuk menyaring minyak lumas tersebut dari kotoran-kotoran, pecahan-pecahan bahan atau partikel-pertikel logam. Setelah minyak lumas disaring dengan melewati filter, minyak lumas tersebut dialirkan ke pendingin minyak lumas oil cooler yang berfungsi untuk mendinginkan minyak lumas, kerena minyak lumas setelah melumasi dengan menggunakan sistem kombinasi, minyak lumas dialirkan dengan menggunakan pompa roda gigi, yang dibuat saluran-saluran kecil sebagai jalan aliran minyak pelumas. Sebagian lagi dialirkan dengan cara dipercikkan untuk pelumasan. Setelah pelumasan oli turun ke carter dari carter oli kembali ke sump tank yaitu Pompa Exter Service/Pompa terpisah dengan mesin. Jusak, b. Sistem Pendinginan Minyak lumas Tujuan dari sistem pendinginan minyak lumas adalah untuk mendinginkan minyak lumas sehingga minyak lumas tidak terbakar. System pendinginan minyak lumas yang digunakan di KM. Djo adalah sistem pendinginan tertutup, dimana pada sistem ini menggunakan media pendinginan air laut dan air tawar. Dalam sistem pendinginan minyak lumas tertutup ini air dipompa dimasukan ke dalam pendingin minyak lumas oil cooler untuk mendinginkan minyak lumas yang berasal dari tangki endap kemudian air laut tersebut dialirkan ke pendingin air tawar water cooler untuk mendinginkan air tawar tersebut, air laut tersebut dikeluarkan melalui lambung kapal. Sedangkan air tawar dan minyak lumas yang telah didinginkan oleh air laut dialirkan ke mesin induk untuk mendinginkan dan melumasi mesin tersebut. Sirkulasi minyak pelumas ditunjukkan pada gambar Didalam pendingin minyak lumas oil cooler ini, penyerahan panas dilakukan secara tidak langsung dimana minyak lumas dan air laut dipisahkan oleh dinding-dinding pipa. Penyerahan panas dilakukan melalui dinding-dinding pipa tersebut. Minyak lumas setelah keluar dari pendingin minyak lumas harus mencapai temperature ideal antara 50o C - 60o C. Gambar Sirkulasi Minyak Pelumas c. Proses Perawatan Sistem Pelumasan Mesin Diesel Sistem pelumasan merupakan sistem yang sangat berpengaruh besar terhadap kinerja mesin. Untuk itu kita harus selalu merawat/memelihara sistem ini, apabila sistem ini diabaikan dapat merusak mesin itu sendiri KM. Djo penggantian minyak pelumas selalu dilakukan setelah 1200 jam kerja. Dengan cara minyak pelumas bekas dipompa dari tangki endap sumptank. Setelah tangki endap kosong kemudian disemprot dengan udara bertekanan untuk membersihkan kotoran-kotoran, pecahan-pecahan bahan yang mengendap di tangki endap tersebut. Mengukur kapasitas minyak pelumas dengan menggunakan atat ukur sounding type, tambahkan minyak pelumas bila perlu sesuai dengan buku pedoman servicenya, dan perhatikan juga kondisi viskositas dari minyak pelumas tersebut. Carter Engineblock Turbocharger Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135 Volume I No. 1. Mei 2019. 24 Selain mengganti atau membersihkan filter periksa juga minyak lumas, pipa-pipa saluran minyak lumas pun harus diperhatikan karena apabila terjadi kebocoran pada pipa-pipa saluran tersebut maka akan mengakibatkan borosnya minyak lumas dan tekanan pun akan mengalami penurunan. Untuk memeriksa pipa-pipa saluran minyak lumas mesin harus dihidupkan dengan begitu akan diketahui apakah ada atau tidaknya kebocoran-kebocoran pipa-pipa saluran tersebut. Perhatikan juga pada sambungan-pambungan dan packing-packingnya. Pada sistem pendinginnya pun harus mendapat perhatian dengan selalu memperhatikan pada alat ukur berapa temperature yang keluar dari pendingin minyak lumas ini dan selalu memperhatikan pipa-pipa air lautnya. B. Pembahasan Adapapun pembahasan rumusan masalah sebagai berikut a. Proses Pelumasan Proses pelumasan mesin induk di KM. Djo menggunakan sistem pelumasan carter kering seperti ditunjukkan pada gambar dimana minyak lumas yang telah melumasi bagian-bagian yang bergerak jatuh ke dalam carter dan kemudian dihisap oleh sebuah pompa dan dialirkan ke sebuah filter yang berguna untuk menyaring minyak lumas tersebut dari serbuk. Pecahan-pecahan bahan, partikel-partikel logam atau pun kotoran-kotoran yang berasal dari bidang kerja yang rusak. Kemudian dialirkan menuju cooler untuk mendinginkan minyak lumas sebelum dimasukkan ke dalam Purifier untuk diteruskan atau dibersihkan lebih lanjut ke dalam mesin induk dan disebarkan ke bagian-bagian yang memerlukan pelumasan. Karena mesin ini menggunakan sistem pelumasan carter kering maka diperlukan sebuah pompa yang berfungsi untuk menyalurkan atau mengalirkan minyak lumas ke komponen-kompone yang bergerak dengan suatu tekanan. Pompa yang dipergunakan adalah jenis pompa roda gigi, dimana pompa ini akan hidup secara otomatis setelah mesin dihidupkan karena pompa ini telah dihubungkan dengan poros engkol mesin itu sendiri. Gambar Proses Pelumasan b. Kendala pada saat pelumasan Kendala yang dihadapi pada saat pelumasan adalah 1. Mengenai minyak lumas yang mengalami kerusakan encer yang disebabkan oleh suhu minyak lumas melebihi suhu normal dan tercampurnya minyak lumas dengan cairan lain. 2. Mengenai tekanan minyak lumas yang selalu kering dari ketentuan. c. Upaya Pelumasan untuk mendapatkan tekanan yang diharapkan Tekanan dari minyak lumas harus mencapai tekanan 5kg/cm atau yang telah ditentukan. Apabila tekanan minyak lumas berkurang maka akan mengakibatkan minyak lumas tidak dapat mencapai bagian-bagian yang kecil cela-cela yang memerlukan pelumasan karena salah satu fungsi dari minyak lumas yaitu harus dapat memberikan suatu lapisan minyak flim antara dua permukaan yang bergesekan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kurangnya tekanan minyak lumas adalah dengan memeriksa saluran-saluran minyak lumas jangan sampai ada kebocoran pada saluran tersebut karena dapat menurunkan tekanan juga akan mengakibatkan borosnya minyak lumas karena Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135 Volume I No. 1. Mei 2019. 25 terbuang. Selain kebocoran pada saluran-saluran pada minyak lumas juga perlu diperhatikan pompa tekan mimyak lumas. C. Pemecahan masalah Kendala-kendala yang timbul selama kegiatan pelumasan dilaksanakan dan diusulkan untuk mengatasi, menanggulangi kendala-kendala tersebut dengan menekan sekecil mungkin akibat yang ditimbulkan, adapun kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan upaya sebagai berikut a. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kerusakan pada minyak lumas encer yang disebabkan karena suhu minyak lumas melebihi batas normal dan tercampurnya minyak pelumasan dengan cairan lain adalah sebagai berikut 1 Pemeriksaan dan penggantian saringan/filter Fungsi dari pada saringan oli adalah untuk menyaring kotoran-kotoran yang terkandung dalam oli, oli didalan carter sebelum di pompa dan melumasi bagian-bagian yang bergerak dimasukkan terlebih dahulu ke dalam saringan/filter untuk penyaringan, karena oli setelah melumasi bagian-bagian yang bergerak akan membawa pecahan-pecahan bahan kotoran. Semakin lama penyaringan tersebut maka akan semakin bertumpuk kotoran-kotoran yang mengendap pada saringan tersebut. Kemudian akan menghambat saluran-saluran oli tersebut. Untuk itu perlu diadakan pemeriksaan saringan/filter tersebut. Langkah-langkah pemeriksaan saringan oli a Meletakkan bak penampungan dibawah untuk menyaring minyak lumas yang ada pada saringan/filter. b Melepaskan filter dengan alat khusus. c Melepaskan pengikat saringan dan keluarkan saringan. d Bongkar saringan minyak lumas. e Periksa elemen-elemen filter minyak lumas, bersihkan jika terlalu kotor atau rusak berat harus diganti. f Periksa pegas-pegas filter, jika lemah atau berubah bentuk maka harus diperbaiki atau diganti dengan yang baru. g Pasang kembali, pergunakan gasket yang baru untuk pemasangan kembali. h Apabila setelah pemeriksaan saringan oli mesin mengalami kerusakan maka saringan oli tersebut harus diganti dengan yang baru. 2 Cara pembersihan cooler Cara membersihkan cooler yaitu tutup valve inlet dan outlet air pendingin dengan membuka baut-baut pipa penghubung ke minyak lumas setelah itu buka tutup cooler. Setelah tutup cooler terbuka dengan menggunakan rotan tiap-tiap lubang disogok satu per satu sampai kotoran-kotorannya hilang atau keluar. Setelah itu dengan menggunakan udara tekan lubang-lubang tadi di semprot untuk membersihkan debu-debu dan kotoran-kotoran yang masih tertinggal di dalam lubang-lubang cooler tersebut. Apabila terjadi kebocoran didalam pendingin minyak lumas oil cooler terutama pada pipa-pipa saluran air laut maka minyak lumas dan air laut akan tercampur dan akan mengakibatkan minyak lumas menjadi encer. Untuk itu kita harus selalu mencermati ciri-ciri minyak lumas yang berbeda di tangki endap, antara lain sebagai berikut a. Tanda-tanda minyak lumas tercampur air tawar Berwarna coklat susu atau mendekati warna abu-abu, Rasanya tawar. b. Tanda-tanda minyak lumas tercampur air laut Berwarna kecoklat-coklatan atau mendekati keabu-abuan. Rasanya asin. c. Tanda-tanda minyak lumas tercampur bahan bakar. Kekentalan viscositet dari minyak lumas menjadi encer. Tanda-tanda minyak lumas harus diganti Warna hitam pekat Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135 Volume I No. 1. Mei 2019. 26 Kekentalan viscositet menurun atau encer. Maka apabila terjadi kebocoran pada pipa-pipa saluran air laut tersebut dengan segera pipa-pipa kita tambal bila memungkinkan, apabila tidak maka gantilah pipa-pipa tersebut dengan pipa yang baru b. Upaya yang dilakukan agar tekanan minyak lumas mencapai tekanan yang diharapkan. 1 Pemeriksaan pada pipa-pipa saluran minyak lumas Pemeriksaan pada pipa-pipa saluran minyak lumas biasanya dilakukan pada waktu mesin itu jalan atau dihidupkan, seandainya ada kebocoran maka minyak lumas ada yang menetes keluar dari pipa. Ini biasanya terjadi pada sambungan-sambungan pipa yang tidak tepat atau rusak, maka apabila hal ini terjadi packing segera. Kebocoran juga dapat disebabkan oleh banyaknya lumpur dalam pipa-pipa yang dapat menyebabkan tersumbatnya saluran pipa-pipa tersebut. Karena tekanan dari minyak lumas yang tinggi akan mengakibatkan pipa-pipa saluran minyak lumas pecah dan ini harus segera diperbaiki bila memungkinkan atau diganti. 2 Pemeriksaan pada pompa tekan minyak lumas. a Keluarkan minyak lumas sampai habis. b Lepas bak carter. c Lepas baut pengikat pompa. d Bersihkan pompa minyak lumas dengan menggunakan solar. e Lepaskan bagian-bagian pipa minyak lumas. f Periksa cela antara roda gigi. g Periksa kerenggangan roda gigi penggerak. h Periksa kerenggangan roda gigi yang digerakkan. i Periksa celah antara roda gigi dengan tutup pompa. j Bandingkan hasil pengukuran diatas dengan pedoman buku servicenya. Selain pada roda gigi pompa juga harus di perhatikan pada ball bearingnya kemungkinan ball bearing tersebut aus sehingga mengakibatkan putaran mesin tidak normal. Apabila tekanan minyak lumas masih rendah maka pompa minyak lumas tersebut harus diganti dengan yang baru. Apabila tidak diganti maka akan mengakibatkan kerusakan pada mesin Sularso, Harua KESIMPULAN Kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut a. Proses pelumasan Mesin Induk KM. Djo menggunakan sistem pelumasan carter kering, dimana sistem ini menampung minyak pelumas diluar mesin induk. Metode yang dilakukan untuk perawatan minyak lumas adalah dengan memehatikan viscositas minyak lumas dan jam kerja minyak lumas tesebut. b. Kendala yang sering dialami pada saat pelaksanaan pelumasan mesin Induk KM. Djo adalah minimnya pengalaman dan keteampilan awak kapal dalam melaksanakan perawatan lubricating oil separator karena faktor usia dan masa kerja yang baru c. Upaya untuk mencapai tekanan yang diharapkan adalah dengan memperhatikan kwalitas minyak lumas dan penggantian minyak lumas dapat memperkecil kerusakan pada mesin tersebut dan berikan minyak lumas sesuai dengan type dan jam kerja pada kapal. DAFTAR PUSTAKA Rasyid, AMK B. 2001. Prinsip Pelumasan. Suabaya Gramedia Pustaka Utama. Jusak, 2006. Pelumasan Mesin Induk Jakarta Liberti Pustaka. Sularso, Harua Tahara. 1983. Pompa Pelumas di Kapal Jakarta Pradnya Paramita. Wijaya, Budi Hendarto. 2010. Type Pelumasan Mesin Induk Jakarta Liberti Pustaka. ... Sistem pelumasan ini sangat penting dan dibutuhkan didalam mengoperasikan kapal seperti mesin induk Mustain et al., 2019 dan khususnya kompresor, karena pelumasan berfungsi sebagai pelumas untuk melumasi bagian-bagian dari kompresor. Selain itu juga berfungsi untuk melumasi bagian yang bergerak berputar supaya tidak mudah rusak, cepat aus dan patah. ...Margo SiswoJoko SubektiPurwantonoYudhi SetiyantaraAn air compressor is an auxiliary machine used to compress gases that usually suck air from the atmosphere, in addition to sucking air or high-pressure gases from atmospheric pressure. The purpose of this study is to determine the efforts made in carrying out two-level air compressor maintenance on the KM SK 3 ship owned by PT. Trasindo diamonds in an effort to produce high-pressure air when sailing. This research method is qualitative descriptive analysis. Data collection techniques are obtained through field research by combining interview, observation, and documentation methods. The results showed that the maintenance of the air compressor on the KM SK 3 ship to produce high-pressure air has been carried out properly according to the manual book. The efforts made include carrying out maintenance and checking regularly and always paying attention to the lubrication and cooling system. Another effort made in compressor maintenance is the creation of a schedule for each change of lubricating oil, in order to monitor each change of lubricating oil. Furthermore, during docking and emergency situations, check the piston rings, connecting rods and non-return valves. Kompresor udara merupakan suatu permesinan bantu yang digunakan untuk memampatkan gas yang biasanya menghisap udara dari atmosfer, selain itu untuk menghisap udara atau gas yang bertekanan tinggi dari tekanan atmosfer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan dalam melakukan perawatan kompresor udara dua tingkat di kapal KM SK 3 milik PT. Berlian Trasindo dalam usaha untuk menghasilkan udara bertekanan tinggi saat melakukan pelayaran. Metode penelitian yang diguanakan adalah kualitatif deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data didapatkan melalui penelitian lapangan field research dengan penggabungan metode interview, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan perawatan kompresor udara di kapal KM SK 3 untuk menghasilkan udara bertekanan tinggi sudah dilakukan secara baik sesuai manual book. Upaya yang dilakukan diantaranya melakukan perawatan dan pengecekan secara rutin dan selalu memperhatikan sistem pelumasan dan pendinginan. Selain itu juga memeriksa alat-alat sebelum digunakan seperti alat-alat pengaman, packing-packing, seal-seal dan lain sebagainya. Upaya lain yang dilakukan dalam perawatan kompresor adalah pembuatan jadwal setiap mengganti minyak pelumas, gunanya untuk memantau setiap penggantian minyak pelumas. Selanjutnya pada pada saat doking dan situasi darurat melakukan pemeriksaan pada ring piston, connecting rod dan non return valve.... e- ISSN 2722-1679p-ISSN 2684-9135 Volume 3 No. 2 November 2021 9 minyak lumas sesuai dengan tipe dan jam kerja pada kapal Hendrawan et al., 2021;Mustain et al., 2019. ...Andi HendrawanAris SasongkoMuhamad DaffaPelumasan pada sistem sistem mesin induk merupakan hal yang vital agar mesin dpat awet dan kinerja mesin menjadi optmal. Semakin jauh jarak tempuh maka suhu mesin induk akan naik karena kemampuan oli dalam melumasi mesin makin berkurang. Penelitian ini dilakukan dengan observasi pada mesin induk KM. LOGISTIK NUSANTARA 4 mengobservasi kenaikan suhu pada setiap titik perjalan. Kemudian dicatat dan analisa apakah terdapat pengaruh umur pelumas terhadap kenaikan suhu mesin. Hasil menunjukan bahwa terdapat pengaruh umu pelumas terhadap kanikan suhu mesin induk. Hal ini dikarena penurunan viskositas sehingga daya serap oli juga makin rendah.... Pengaruh turunnya tekanan minyak pelumas terhadap kinerja motor diesel penggerak utama di kapal AHTS Transko Balihe ini juga sebagai ruang lingkup pembahasan, dimana pembahasan ini memiliki tujuan a Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi turunnya tekanan minyak pelumas pada motor diesel; b Untuk mengetahui dampak yang terjadi jika tekanan minyak pelumas motor diesel menurun; c Untuk mengetahui tentang upaya yang dilakukan untuk menjaga tekanan minyak pelumas. Maka perawatan dan pemeliharaan mesin induk dipengaruhi oleh kinerja minyak pelumas Mustain, I., Hidayat, T., & Abdurohman., 2019 ...AbdurohmanThe AHTS Transko Balihe ship with a diesel motor as the main propulsion engine. Lubrication is a process that occurs in diesel motors with the aim of reducing the occurrence of heat due to friction, cooling the rubbing parts, avoiding the sound produced by the engine due to friction so that the engine sound will be smoother, avoiding power losses due to friction which means increasing mechanical immersion, and for surface protection against corrosion. The author in this study collected data on problems that arise, then literature studies and questionnaires or interviews which were then analyzed and presented descriptively. This discussion provides an overview of the causes of the decrease in lubricating pressure, namely in the sediment tank that lacks lubricating oil, dirty or clogged filters, too high or low viscosity of lubricating oil, less than optimal pump work, poor manometer, worn engine parts. And the decrease in lubricating oil pressure, such as hot temperatures, greater friction between pistons and cylinder liners and friction in the main bearings and crankpin bearings, also requires attention and maintenance of lubricating oil such as sediment tanks, clogged filters, viscosity of lubricating oil, pump relief work. the valve, the pipes that drain the lubricating oil, the condition of the manometer needle, some parts are wornZainul IbadDicki Nizar ZulfikaAtika Isnaining DyahPada zaman modern saat ini bidan industri khususnya di bidang otomotif. Di Indonesia kebutuhan akan kendaraan bermotor sangat tinggi. Sehingga menyebabkan produsen berlomba-lomba untuk memningkatkan kualitas produk yang dijualnya. Kinerja motor merupakan salah satu hal yang diperhatikan dalam kendaraan bermotor. Kinerja motor juga berpengaruh dari tipe sistempembuangan yaitu knalpot. Pada dasarnya penggunaan knalpot racing adalah sebagai balap motor karena knalpot racing tidak ada pengaruhnya pada sistem pembuangan oleh gas sisa dari pembakaran jadi tenaga yang di hasilkan juga sangat besar. Pada penelitian ini menungganakan motor Ninja Kawasaki 250 Full Injection. Masyarakat banyak yang tidak tahu seberapa besarpengaruh knalpot racing terhadap performa mesin. Dengan ini peneliti meneliti terkait pengaruh pemggunaan knalpot racing terhadap performa mesin yang berupa daya dan torsi. Maka terdapat beberapa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dalam menggunaan knalpot racing terhadap performa mesin yang dihasilkan oleh Ninja Kawasaki 250 Full Injection tahun 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hasil dari peneletian ini adalah mengetahui hasil daya dan torsi yang WilastariApriandi Manuntun SabilSecara alamiah tidak ada barang yang dibuat oleh manusia yang tidak dapat rusak, tetapi usia kegunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan berkala dengan suatu aktivitas yang dikenal sebagai adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang, atau memperbaikinya sampai mencapai suatu kondisi yang bisa dari penulisan ini untuk mengetahui penyebab tidak optimalnya kinerja kompresor utama terhadap pengisian botol angin, Serta proses penanganan tidak optimalnya kompresor. Metode yang digunakan dalam penulisan antara lain metode observasi atau pengamatan, metode interview atau wawancara dan metode studi hasil pembahasan yang telah diperoleh, KM. Hari Baru Indonesia mempunyai kendala pada kinerja kompresor antara lain terdapat karat pada katup isap kompresor, konsumsi oli kompresor yang boros, terdapat kebocoran pada sirkulasi pipa ke botol angin, serta kesalahan dalam pemilihan oli yang mengakibatkan komponen tidak awet. Proses perbaikan dan penanganan pada kompresor sangatlah penting dikarenakan menyangkut olah gerak ataupun untuk keperluan-keperluan lainnya. Tidak optimalnya kinerja kompresor salah satu penyebabnya adalah terdapat karat pada katup isap, udara luar yang masuk menyebabkan munculnya kerak dikarenakan udara tidak benar-benar bersih dan tidak kering. Cara mengatasi adanya karat ialah dengan melakukan penyekiran serta penggantian pada katup isap Mesin Induk JakartaJ H JusakJusak, 2006. Pelumasan Mesin Induk Jakarta Liberti Pustaka.
12] B. Santoso, “Perbandingan Efisiensi Daya Mesin Kapal,” pp. 1–6. [13] R. S. Winda and W. A. Wicaksono, “Analisis Kinerja Sistem Pendingin pada Mesin Toyota Avanza Tipe K3-Ve Menggunakan Scanner Lauch
Kapal Sep-Hull adalah kapal dengan menggunakan tipe Surface Effect Planning Hull, mempunyaidua bentuk “ V ” hull dan flat hull pada bagian tengahnya. Namun ini adalah bentuk badan kapal yang biasa dan sudah banyak, yang istimewa dari kapal ini adalah teknologi yang digunakan yaitu teknologiair lubrication teknologi pelumasan udara . Melalui uji coba pada prototipe kapal ini dilakukan observasi tentang efektifitas teknologi pelumasan udara terhadap penghematan bahan bakar. Uji coba dilakukan dengan mengasumsikan indikator mesin trottle pada posisi tetap, pengukuran kecepatan dan konsumsi bahan bakar pada waktu pelayaran bervariasi serta pada dua kondisi yaitu berlayar tanpa teknologi pelumasan udara dan kondisi menggunakan teknologi tersebut. Dari hasil uji coba diperoleh informasi bahwa terdapat peningkatan kecepatan hingga 25 % dan pada saat yang lain diperoleh informasi bahwa terjadi penghematan bahan bakar hingga 13,34 %.Keywords Surface Planning Hull, air lubrication technology, Fuel consumption Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Wave, UPT. BPPH –BPPT Vol. 4, No. 2, 2010- 61 -Hemat Bahan Bakar dengan Aplikasi TeknologiPelumasan Udara pada Kapal Sep-Hull BV 1Totok Triputrastyo Murwatono1, Irfan Eko Sandjaja1AbstrakKapal Sep-Hull adalah kapal dengan menggunakan tipe Surface Effect Planning Hull, mempunyaidua bentuk “ V ” hull dan flat hull pada bagian tengahnya. Namun ini adalah bentuk badan kapal yangbiasa dan sudah banyak, yang istimewa dari kapal ini adalah teknologi yang digunakan yaitu teknologiair lubrication teknologi pelumasan udara . Melalui uji coba pada prototipe kapal ini dilakukanobservasi tentang efektifitas teknologi pelumasan udara terhadap penghematan bahan bakar. Uji cobadilakukan dengan mengasumsikan indikator mesin trottle pada posisi tetap, pengukuran kecepatandan konsumsi bahan bakar pada waktu pelayaran bervariasi serta pada dua kondisi yaitu berlayar tanpateknologi pelumasan udara dan kondisi menggunakan teknologi tersebut. Dari hasil uji coba diperolehinformasi bahwa terdapat peningkatan kecepatan hingga 25 % dan pada saat yang lain diperolehinformasi bahwa terjadi penghematan bahan bakar hingga 13,34 %.Kata kunci Surface Planning Hull,air lubrication technology, konsumsi bahan bakarAbstractSep-Hull is the ship with the Surface Effect Planning Hull type, has two "V" hull forms and flat hullat its center. But this is the usual form of the hull and had many, is so special about this ship is the AirLubrication Technology used in this ship. Through trial on the prototype of ship was conductedobservations about the effectiveness of air lubrication technology to fuel savings. The tests carried outby assuming the engine handler trottle in fixed position, measurements of velocity and fuelconsumption at the time varies as well as on two conditions sailing without air lubrication technologyand conditions of use of such technology. From the test results obtained information that there isincreased speed of up to 25 % and at the other times the obtained information that there is fuel savingsof up to 13,34 %.Keywords Surface Planning Hull,air lubrication technology,Fuel consumptionPENDAHULUANPada akhir-akhir ini energi dari mineral sudahsemakin menipis, para peneliti dan engineerberlomba-lomba untuk mendapatkan suatu formulaatau apapun yang bisa memperpanjang penggunaanenergi ini, seperti penelitian mengarah pada energialternatif sebagai calon pengganti energi mineral, dancara-cara penghematan pada kendaraan yangberoperasi..Kapal adalah salah satu sarana transportasi darisalah satu moda transportasi yang pada umumnyamembutuhkan konsumsi bahan bakar yang sangatbesar, selain karena memang tonasenya besar sehinggadibutuhkan mesin dengan power dari dasar pemikiran bahwa komponenyang mempengaruhi penggunaan power adalah gayahambatan badan kapal dan kecepatan kapal, jikadiharapkan kapal berjalan dengan kecepatan yang tetapsesuai dengan harapan maka satu-satunya yang bisadirubah atau diperbaiki adalah masalah gaya hambatanbadan pemikiran teknologi ini adalah melakukanmanipulasi terhadap gaya hambatan badan telah diketahui bahwa salah satu komponenpaling besar yang mempengaruhi gaya hambatanbadan kapal adalah gaya hambatan karena1. UPT BPPH - BPPT, Surabaya gesekanantara permukaan badan kapal dan air. Danbesarnya gaya gesek dengan air dipengaruhi oleh masajenis air, sehingga untuk mengurangi gaya hambatanyang ditimbulkan dari gesekan dengan memberikansuatu media antara air dan permukaan badan kapalyang memiliki masa jenis lebih kecil dari air, menerapkan dasar-dasar tersebut danmengaplikasikannya pada prototipe kapal Sep-HullBubble Vessel milik UPT. BPPH serta dilakukan ujicoba dengan memperhatikan beberapa parameter,beberapa variabel dan kendala, sehingga didapatkandata-data dan informasi tentang pengaruh penggunaanteknologi ini pada penghematan bahan Gaya TahananGaya tahanan kapal terdiri dari komponen gayagesek Rfrict ,gaya tahanan udara Rair , gaya tahanankekasaran permukaan Rrough. dan gaya tahanan karenatonjolan Rapp ,.appRoughairfrict RRRRR .....1Sedangkan gaya gesek RFdapat dirumuskan denganmenggunakan komponen/unsur viscosity / masa jenisfluida yang melingkupi badan kapal...................................2Jika logika tersebut diuraikan dengan asumsi S1adalahluas permukaan badan kapal yang diselubungipelumasan udara dan S2luas permukaan badan kapalyang diselubungi air laut akan terlihat seperti rumusanberikut, 22212121VSVSCR awFF ...3Sehingga dengan kecilnya aterhadap wmaka akanmenyebabkan kecilnya komponen gaya tahanan padabadan kapal yang terselubungi oleh Pelumasan UdaraSistem pelumasan udara konsepnya adalahmemberikan pelumasan atau bantalan udara yangberfungsi menyelubungi permukaan badan kapal yangtercelup air. Adapun yang diaplikasikan pada prototipekapal Sep-Hull ini adalah memanfaatkan udara yangterjebak karena adanya step hull pada bentuk kapal ini gambar 1 . Udara diinjeksikan ke tempat tersebutsehingga akan menyebabkan bertambahnya volumeudara yang terperangkap dan akan bergerak kearahbelakang karena gerakan yang melewati sistem pelumasan udara danmengalir keluar melalui nozzle-nozzle diasumsikansebagai compressible 1. Sketsa Teknologi Pelumasan UdaraMenggunakan kesamaan aliran / similarity of flowsehingga menganut Renould Number similarity untukaliran model dan prototipe Froude Number similaritydigunakan untuk model dan prototipe asumsi kesesuaian pada tebal lapisan udarapada badan kapal dengan scale observasi pada ujung nozzle, jika teballapisan udara di bottom tudara, debit udara yangdisemprotkan nozzle Qudara ,kecepatan udaradiasumsikan sama dengan kecepatan kapal Vship ,maka.......................................4shipudaraudaraudara VBQt….....................5Jika Lp/Lm = adalah faktor skala, maka hubunganmodel dan prototype dapat diekspresikan sbb.,eludaraprototipeudara tt mod. ….....6Jika diambil suatu asumsi bahwa aliran udara yangkeluar dari nozzle harus sama dengan kecepatan airdidepan lubang nozzle agar mendapatkan lapisan udarabukan berupa mikro bubble. Dan pada saat diamsebagai syarat agar udara yang disemprotkan bisakeluar dari nozzle adalah harus lebih besar daritekanan hidrostatik didepan nozzle, jadi .........................................7Dan jika menurut teori venturi meter alat pengukurkecepatan fluida melewati pipa serta didasarkan padapersamaan Bernoulli didapat persamaan kontinuitasberikut,...........................8Persamaan diatas akhirnya akan menunjukkanhubungan antara tekanan dan kecepatan fluida atauflow observasi hemat bahan bakar yangdigunakan pada uji coba prototipe kapal Sep-Hulldimulai dari observasi visual prilaku kapal sehinggadiketahui kecepatan kapal yang akan dilaksanakan ujicoba. Kemudian ditentukan alat ukur yang digunakan,dalam hal ini digunakan peralatan navigasi GPS untukmengukur kecepatan kapal sedangkan waktu pelayarandigunakan stopwatch 2 dilakukan uji coba hemat bahan bakar,ditentukan parameter pengujian, yaitu karena terdapatkendala menetapkan kecepatan kapal dan panjanglintasan secara akurat maka dilakukan denganmenetapkan posisi trotle pengatur putaran mesin pada posisi tertentu dan tetap selama pengujian sertawaktu dengan interval tertentu. Dilakukan pengukurandan pencatatan kecepatan kapal, panjang lintasanpelayaran dan mengetahui konsumsi bahan bakar yangdigunakan dilakukan pengukuran dengan gelas ukur 2liter, yaitu diukur sebanyak 4 buah tangki bensinmasing-masing berisi 20 liter, masing-masing 2 buahtangki bensin digunakan untuk pelayaran dengan dantanpa teknologi pelumasan udara. Sisa darimasing-masing pelayaran disimpan dan untukkemudian diukur seperti sebelumnya. Pengurangandari isi tangki bensin sebelum digunakan dan sesudahdigunakan dalam pelayaran merupakan konsumsibensin dari masing-masing pelayaran. Dari sinididapatkan data seperti tertulis pada kondisi pelayaran saat uji coba dilakukanseperti tertera pada tabel 1, dan masing-masing ujicoba dilakukan baik dengan teknologi pelumasanudara maupun tidak mulai dari pengukuran bahanbakar yang akan digunakan kemudian uji coba sertapengukuran sisa bahan bakar selalu dilakukan dalamsatu hari, hal ini untuk menghindari perbedaan cuacayang exstem dan kemungkinan terjadinya penguapandan 1. Kondisi PengujianKAJIAN HASIL DAN PEMBAHASANPada uji coba prototipe kapal Sep-Hull BubbleVessel 1 yang dilakukan untuk mengetahui pengaruhpenggunaan teknologi pelumasan udara terhadapkecepatan kapal sep-hull bubble vessel 1 telahdilakukan dengan cara mengukur kecepatan kapaltersebut pada saat tidak menggunakan teknologipelumasan udara dan menggunakan teknologipelumasan udara, kedua kondisi ini diukur pada variasiposisi trottle mesin disini menggunakan variasi 1sampai dengan 7. Hasil dari pengukuran bisa dilihatpada Gambar 2, yang menunjukkan terjadipeningkatan kecepatan 3 % pada kecepatan tinggiTabel 2. Parameter Tekanan Udara sekitar 40 km/jam atau sekitar 20 knots hingga 25 %pada kecepatan rendah sekitar 16 km/jam atau sekitar8 Terhadap KecepatanGbr 2. Pengaruh Terhadap KecepatanDari hasil uji coba hemat bahan bakar yang dilakukan pada 3 kali masing-masing satu hari, sehinggadiharapkan pada masing-masing pengukuran dilakukanpada kondisi yang hampir pengujian pertama dengan dua kali pelayarandengan arah utara dan selatan selat Madura denganwaktu pengujian masing-masing 10 menit,menunjukkan tidak terjadi penghematan / pemborosanhingga 0,5 % pada tekanan tertentu tabel 2 , yaitukonsumsi bahan bakar 3,82 liter/mil dan berlayardengan kecepatan rata-rata 8 pengukuran m enit Grafik Konsumsi Bahan Bakar vs WaktuKemudian pada pengujian ke dua diperpanjangwaktu 4 kali 10 menit, seperti terlihat pada gambar 3, 4dan 5 bahwa terjadi penghematan bahan bakar hingga13,34 %, yaitu konsumsi bahan bakar 2,5 liter/milpada kecepatan rata-rata 8,0 knots. Disini terlihatdengan nyata bahwa terjadi peningkatan penghematanbahan bakar, hal ini dimungkinakan karena luaspermukaan yang terlapisi oleh udara dari teknologipelumasan udara menjadi lebih luas sehingga gayatahanan gesek juga semakin pengukuran m enit Gbr 4. Penghematan Bahan Bakar vs WaktuUntuk lebih memperjelas hubungan waktupelayaran terhadap penghematan bahan bakar,dilakukan pengujian ketiga dengan menambahkanwaktu pengujian menjadi 6 kali 10 menit dan hasilnyabisa dilihat pada gambar 3,4 dan 5. Penghematanbahan bakar pada pengujian ketiga ini mendekati7,57 %, yaitu dengan konsumsi bahan bakar 2,81liter/mil dari konsumsi bahan bakar tanpa teknologipelumasan udara 3,05 liter/ pengukuran m enit Prosentase Penghematan BahanBakarGbr 5. Presentase Penghematan Bahan BakarAdapun gambaran dari kondisi dan situasi padasaat uji coba hemat bahan bakar prototipe kapalSep-Hull dapat dilihat pada gambar 6, dengankecepatan tersebut diatas kondisi kapal belummengalami planning. Pada kecepatan tinggi kapal inimengalami sinkage gambar 7 sehingga sistempelumasan udara nomer 1 posisi 1 menjadi tidakberfungsi. Oleh karena itu untuk kecepatan tinggi diperlukan perubahan letak atau posisi sistempelumasan udara yang sesuai sehingga teknologi initetap bisa berfungsi pada kecepatan 6. Uji coba hemat bahan bakarGbr 7. Kondisi sinkage pada kecepatan 24 knotsKESIMPULANBerdasarkan dari kajian hasil uji coba hemat bahanbakar yang telah dilakukan pada prototipe kapalSep-Hull yang mengaplikasikan teknologi pelumasanudara air lubrication technology bahwa sampaidengan tahapan ini telah diperoleh suatu informasitentang efektifitas penggunaan teknologi ini untukpenghematan bahan bakar dengan angka yang cukupsignifikan yaitu 13,34 %, namun masih pada kecepatanoperasional tertentu 8 knots. Hal ini disebabkan karenaterjadi sinkage. Untuk mengatasi hal tersebut padatahapan selanjutnya akan dilakukan perubahan/penambahan sistem sehingga sinkage yang terjadi padakecepatan tinggi menjadi lebih kecil dan konfigurasisistem pelumasan udara TERIMAKASIHUcapan terimakasih saya sampaikan kepadarekan-rekan tim Sep-Hull yang telah melaksanakanberbagai uji coba di laut. Juga saya ucapkanterimakasih kepada semua yang telah membantu dalamsegala hal kegiatan PUSTAKABinder, Raymond C 1973.,Fluid Mechanics, FifthEdition, Prentice-Hall, Englwood Cliffs, F M. 1979, "Fluid Mechanics ", Kogakusha, LTD..Kline, Stephen J. 1986, "Similitude andApproximation Theory", Springer-Verlag, NewYork,.Chanson H and Murzyn F. 2008, “ Froude Similitudeand Scale Effects Affecting Air Entrainments inHydraulics Jumps “, World Environmental andWater Resource Congress, Ahupua’ Jamaludin dan B Ma’ruf 2009, “ KajianEksperimental Disain Kapal Sep-HULL SebagaiSarana Transportasi Di Perairan Pantai DanSungai”, MPI, BPPT. Irfan Eko SandjajaSalah satu kendala dalam mengoperasikan sistem bubble dari prototype kapal Sephull terjadi apabila kondisi dari lubang outlet udara yang diinjeksikan pada bottom kapal berada di luar permukaan air karena kondisi ini menyebabkan sistem bubble tidak akan berfungsi, pada kecepatan tertentu saat kapal beroperasi kapal akan mengalami planning dimana pada bagian depan kapal akan terangkat dari permukaan air karena panjang kapal relatif kecil sehingga kemungkinan besar bagian ujung outlet sistem bubble juga terangkat dari permukaan air. Kondisi lain yang menyebabkan tidak berfungsinya dari sistem bubble ini bisa disebabkan kondisi perairan yang kurang mendukung dimana gelombang perairan membuat bagian outlet udara dari sistem bubble keluar masuk air. Kondisi ini memang sulit dihindari kecuali jika kapal dioperasikan di perairan tenang tertutup seperti di sungai atau danau, guna menyiasati hal ini maka pada prototype kapal Sephull Bubble Vessel dilakukan rekayasa agar sistem bubblenya tetap bisa dioperasikan. Rekayasa yang dilakukan dengan menambah lokasi outlet udara yang diinjeksikan dari kompressor sebanyak 2 tempat yaitu di sekitar bagian tengah dan bagian ujung bela- kang dari bottom kapal. Diharapkan dengan penambahan ini sistem bubble masih bisa dioperasikan secara menerus walaupun kondisi kapal trim belakang sehingga penghematan konsumsi bahan bakar masih bisa Chanson Frederic MurzynA hydraulic jump is the rapid transition from a high-velocity to a low-velocity open channel flow. It is characterized by strong turbulence and air bubble entrainment. Detailed air-water flow properties were measured in hydraulic jumps with partially-developed inflow conditions. The present data set together with the earlier data of Chanson 2006 yielded similar experiments conducted with identical inflow Froude numbers but Reynolds numbers between 24,000 and 98,000. The comparative results showed some drastic scale effects in the smaller hydraulic jumps in terms of void fraction and bubble count rate distributions. The present comparative analysis demonstrated quantitatively that dynamic similarity of two- phase flows in hydraulic jumps cannot be achieved with a Froude similitude. In experimental facilities with Reynolds numbers up to 105, some viscous scale effects were observed inStephen J. KlineJ. R. RadbillCharter 1 2 Dimensional Analysis and the Pi Theorem Units and 2-1 Units and 2-2 Types of Quantities Appearing in Physical a. Primary and Secondary b. Physical Constants and Independent c. Nondimensional 2-3 Dimensional Homogeneity of Physical 2-4 Statement and Use of the Pi 2-5 Rationale of the Pi 2-6 Huntley's 2-7 Examples of Application of Dimensional 2-8 3 Method of Similitude and Introduction to Fractional Analysis of Overall 3-1 3-2 Method of a. Use of Force b. Generalization of the Method of c. Some Energy Ratios of Heat 3-3 Direct Use of Governing Overall 3-4 Concluding 4 Fractional Analysis of Governing Equations and 4-1 4-2 Normalization of the Governing a. A Procedure for b. Meaning of Normalized Governing 4-3 Conditions Required for Rigorous Solution of the Canonical Problem of Similitude and Dimensional Analysis Using Normalized Governing 4-4 Basis of Improved a. General b. Homogeneous 4-5 Relations among Elementary a. Model Laws, Similitude, and b. An Alternative c. A Remark on Force d. Relation among Dimensional Analysis, Governing Equations, and Boundary Conditions Internal and External 4-6 Approximation a. Extension to New Classes of Information by Approximation b. Classification of Problems and Difficulties in Approximation c. Conditions Required for Approximation 4-7 Some Problems Involving Uniform 4-8 Nonuniform Behavior-Boundary Layer a. Use of Physical Data b. Zonal 4-9 Nonuniform Behavior-Expansion Methods and a. Poincare's b. Lighthill's c. WKBJ d. Inner and Outer 4-10 Processes Involving Transformations of a. Absorption of Parameters and Natural b. Supersonic and Transonic Similarity c. Reduction in Number of Independent Variables - Separation and Similarity Coordinates 4-11 Summary and a. Classification of Types of Similitude-Information Achievable from Fractional Analysis of Governing b. Various Viewpoints-Relations among Invariance, Transformations, and c. Final 5 Summary and Comparison of 5-1 5-2 Summary of a. The Pi b. The Method of c. Use of Governing 5-3 Comparison of a. b. c. d. e. Input 5-4 Concluding a. Utility of Various b. Implications in c. Possible Further d. Final saya ucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu dalam segala hal kegiatan Sep-HullDaftar PustakaBinderC Raymondberbagai uji coba di laut. Juga saya ucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu dalam segala hal kegiatan Sep-Hull. DAFTAR PUSTAKA Binder, Raymond C 1973.,Fluid Mechanics, Fifth Edition, Prentice-Hall, Englwood Cliffs,
udaradi bawah permukaan model kapal. Gambar 9 dan 10 memperlihatkan hasil pengujian hambatan pada kondisi kecepatan atau Froude number (Fn= V/√g.L) 0.3 – 0.8, total hambatan kapal dengan mengaplikasikan pelumasan udara (tekanan P=0.5 bar) lebih kecil dibanding tanpa sistim pelumasan (tekanan P=0.0 bar). Maksimum
SistemPelumasan Pada Kapal. Pada system transmisi pada kapal sebenarnya adalah suatu system dimana daya yang dikeluarkan dari mesin utama (prime mover) supaya dapat digunakan untuk menggerakkan suatu kapal dengan thrust yang sesuai dengan diharapkan, dan untuk memindahkan daya dari prime mover tersebut maka dibutuhkan suatu
Tujuanlain dari pelumasan pada motor bakar adalah: 1. Menyerap dan memindahkan panas. 2. Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan tidak bocor dari ruang pembakaran. 3. Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagianbagian yang bergerak. Gambar 1 : Sistem pelumasan pada mesin mobil I.1Fungsi Pelumasan a.
Suhuudara masuk dan gas buang yang keluar juga merupakan hal yang penting pada performa dan usia pakai engine. Sistem pemasukan udara engine terbagi menjadi beberapa jenis yaitu: 1. Natural aspirated. 2. Turbocharger. Engine yang menggunakan turbocharger terbagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Turbocharger.id fri 20 apr 2018 12 42 00 gmt looking for sun 22 apr. sistem pelumasan pada mesin kapal mesin dan kapal. free download here pdfsdocuments2 com mesin diesel kapal reparasi dan perawatan dosenkapal com april 22nd, 2018 - mesin diesel kapal walau pun mempunyai spesifikasi sendiri sendiri tergantung dari pabrik pembuatnya namun mesin diesel
permukaanliner dari mesin kapal. Sistem control ini diatur untuk beroperasi pada saat yang tepat Ring pack piston Menyisipkan Oil pelumas di liner. Ditemukan bahwa dibutuhkan sekitar 20 jam untuk mengumpulkan 50 ml digunakan dari permukaan liner dari mesin kapal.Oil Pengaturan ini ditunjukkan dalam Gambar [4a] [4b] dan [4c].
1 Reciprocating Steam Engine. mendominasi dunia ship propulsion ( sistem penggerak kapal ) hingga sekitar tahun 1910-an. Keunggulannya adalah terletak pada PelumasanLapisan Selaput Pelumasan sistem ini biasanya terjadi pada kondisi kerja dengan beban tinggi dan kecepatan rendah. Pada sistem ini aliran laminar pelumas terganggu tetapi masih dapat mengalir. Pada sistem ini terjadi kontak antara logam dengan logam pada daerah tertentu. Pelumasan sistem ini digambarkan pada gambar 6. Gambar 6 Pesawatbantu yang terletak di kamar mesin. jenis-jenis permesinan bantu yang berada di dalam kamar mesin adalah: Pompa – pompa, Generator diesel (aux engine), Oily water separator, Fo/Lo purifier, Fresh water generator, Refrigerating plant (mesin pendingin), Seawage Treatment, Air compressor, Aux boiler.
Sistemrefrigerasi telah memainkan peranan yang sangat penting saat ini. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya penggunaan sistem ini baik di industri maupun rumah tangga. maka dalam waktu singkat kompresor akan kekurangan minyak pelumas sehingga pelumasan kurang baik, disamping itu minyak pelumas tersebut akan masuk kedalam kondensor dan
Putar( torn ) mesin induk dengan turning gear, selama ± 5 menit sambil lakukan pelumasan. Matikan semua peralatan yang tidak diperlukan selama kapal berlabuh jangkar. Pada saat kapal berlayar maka tiba-tiba diesel motor induk mati / black out. Jelaskan beberapa kemungkinan penyebab dan bagaimana cara saudara mengatasinya !Videoini menjelasakan tentang materi siatem pelumasan, baik SAE, API, ataupun peneelasan yang lainya, yang berkaitan dengan sistem pelumasan
Осኪղըքуфо рс уχሔմሙλаст
Α νичυቆ ςохθካ
ሱуኟух г ըбխщу авсխ
ሃኦ տ θς
LaporanProyek Akhir (PA) yang berjudul “Analisis Sistem Pendinginan pada Mesin Isuzu Panther ini digunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu : 1. Metode Observasi Pengumpulan data dengan pengamatan langsung tentang sistem pendinginan pada Mesin Isuzu Panther. 2. Metode wawancara langsung
Padasistem pendingin mesin kapal sirkulasi tertutup, umumnya menggunakan air biasa. Tapi, pemakaian air biasa untuk sistem sirkulasi yang tertutup seringkali mengakibatkan banyak
KamarMesin (Engine Room), suatu ruangan khusus dikapal yang didalamnya dipasang mesin-mesin yang dibutuhkan untuk operasi kapal (menjalankan kapal/berlayar) serta muatannya (muat dan bongkar), termasuk untuk penunjang kehidupan awak kapal dan orang-orang lain diatas kapal. Ruang Kontrol Mesin (Engine Control Room), salah satu ruangan
Saklarini jarang dipakai di kapal karena kebanyakan instalasi mesin pendingin di kapal menggunakan media pendinginan air untuk kondensor. minyak jatuh pada tekanan di bawah 1,8 Kg/Cm² selama 60-90 detik yang disebabkan oleh kebocoran pipa atau keausan sistem pelumasan pada kompresor, sementara itu minyak yang di gunakan adalah jenis
Dalamsistem bahan bakar mesin diesel dan bensin, terdapat perbedaan. Untuk mesin bensin, bahan bakr dan udara di campur menjadi satu dalam karburator sebelum masuk ke dalam silinder, sedangkan pada msin diesel bahan bakar langsung di injeksikan langsung ke dalam silinder untuk udara di masukan seperti biasa ke dalam silinder.